Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PEMBERIAN OBAT MELALUI SYRINGE PUMP

Sobat Nakes, pernah memberikan obat melalui syringe pump? Pemberian obat melalui syringe pump merupakan salah satu prosedur medis yang dirancang untuk memberikan pengobatan secara intravena dengan dosis yang sangat presisi. Prosedur ini digunakan terutama pada pasien yang memerlukan pemberian obat continue dengan volume kecil. Berikut ini adalah pembahasan lengkap mengenai prosedur operasional standar (SOP) dan teori pendukung dari metode ini.

Pengertian dan Pentingnya Syringe Pump

Syringe pump adalah perangkat medis yang digunakan untuk memberikan obat dalam dosis kecil dengan kontrol presisi tinggi. Alat ini memungkinkan pengaturan aliran obat secara kontinu atau dalam mode bolus sesuai kebutuhan pasien. Penerapannya terutama digunakan pada kondisi kritis seperti perawatan intensif (ICU), anestesi, atau pengobatan kanker.

Pemberian obat melalui syringe pump juga dapat diartikan sebagai suatu tindakan untuk memberikan cairan obat ke dalam tubuh klien melalui intravena dengan dosis tertentu, waktu tertentu, dan ketelitian tinggi menggunakan alat syringe pump.

Menurut Potter & Perry (2005), syringe pump memberikan keunggulan dalam pemberian obat dibandingkan metode infus manual karena dapat mengurangi risiko kesalahan dosis dan meningkatkan efektivitas terapi. Perangkat ini juga memungkinkan pemantauan lebih baik terhadap respons pasien selama terapi.

Gambar sebuah syringe pump

Indikasi Pemberian Obat Melalui Syringe Pump

Klien yang membutuhkan pengobatan yang diberikan secara continue dan dosis yang relatif kecil.

Tujuan Pemberian Obat Melalui Syringe Pump

  • Memberikan obat dengan dosis yang relatif kecil (mikro).
  • Menurunkan risiko pemberian obat yang terlalu cepat dengan menggunakan IV plus.

Persiapan Alat

  • Syringe pump.
  • Obat.
  • Syringe.
  • NaCl 0,9%.
  • Sarung tangan.
  • Selang.
  • Threeways stop cock.

Persiapan Pasien

  • Atur posisi klien dalam kondisi rileks.
  • Berikan penjelasan tindakan kepada pasien.

Persiapan Lingkungan

Mengatur pencahayaan, memasang sketsel atau pembatas.

Pelaksanaan Pemberian Obat Melalui Syringe Pump

  • Memberikan salam, memanggil klien dengan namanya.
  • Menanyakan keluhan klien.
  • Menjelaskan prosedur, tujuan, dan durasi tindakan kepada klien.
  • Memberikan kesempatan klien bertanya sebelum kegiatan dimulai.
  • Menjaga privasi klien selama tindakan dilakukan.
  • Membawa peralatan ke dekat klien.
  • Menempatkan syringe pump dalam kondisi stabil.
  • Cuci tangan. (SOP Mencuci Tangan menurut WHO)
  • Pakai sarung tangan.
  • Menghitung dosis obat dengan hati-hati. Isi syringe dengan NaCl 0,9% dan masukkan obat ke dalam syringe sesuai dosis yang ditetapkan.
  • Tempatkan syringe pada syringe pump dan pastikan posisinya benar.
  • Sambungkan kabel power supply ke listrik dan syringe pump.
  • Tekan tombol ON untuk menghidupkan syringe pump.
  • Atur jenis obat.
  • Hubungkan selang dengan syringe, pastikan belum terhubung ke klien.
  • Hubungkan selang ke klien.
  • Atur syringe pump sesuai nama obat, flowrate dan mode volume/time.
  • Mulai pemberian obat dengan menekan tombol start.
  • Jika diperlukan pemberian bolus, tekan tombol sesuai kebutuhan.
  • Pantau kondisi klien terhadap efek samping.
  • Lanjutkan hingga obat habis.
  • Matikan syringe pump jika pemberian selesai.
  • Rapikan peralatan.
  • Lepaskan sarung tangan dan buang di tempat sampah yang sesuai.
  • Kembalikan posisi klien ke posisi nyaman.
  • Cuci tangan.
  • Catat tindakan yang telah dilakukan (tanggal, jam).
  • Catat respons klien terhadap tindakan.
  • Catat jenis, dosis, cara, waktu, dan rute pemberian obat.

Teori Pendukung Pemberian Obat Melalui Syringe Pump

Keunggulan dan Indikasi

Penggunaan syringe pump direkomendasikan pada kondisi yang membutuhkan pemberian dosis obat yang kecil namun presisi tinggi, seperti pada pasien dengan tekanan darah rendah atau anak-anak. Menurut Rhoads & Meeker (2007), metode ini juga mengurangi risiko pemberian obat terlalu cepat, yang sering menjadi komplikasi dalam terapi intravena.

Manajemen Risiko

Manajemen risiko merupakan bagian integral dalam prosedur ini. WHO (World Health Organization) dalam panduannya tentang keselamatan pasien menyebutkan bahwa pemantauan kondisi pasien dan alarm pada syringe pump dapat meminimalkan potensi komplikasi, seperti emboli udara atau efek samping dari obat.

Edukasi dan Komunikasi

Edukasi pasien sebelum prosedur penting dilakukan untuk memastikan kerja sama selama pelaksanaan tindakan. Hal ini sejalan dengan prinsip informed consent yang diuraikan oleh American Nursing Association (ANA), yang menekankan pentingnya menjaga privasi dan kenyamanan pasien selama tindakan medis.


Sumber Referensi:
  • Potter & Perry. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik. Jakarta: EGC.
  • Rhoads, J., & Meeker, BJ. (2007). David’s Guide to Clinical Nursing Skill. Philadelphia: Davice Company.
  • WHO. (2019). Patient Safety: Global Action on Patient Safety. Geneva: World Health Organization.
  • American Nursing Association. (2015). Code of Ethics for Nurses with Interpretive Statements. Silver Spring, MD: ANA.

Posting Komentar untuk "STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PEMBERIAN OBAT MELALUI SYRINGE PUMP"