JENIS ALAT BANTU KEBUTUHAN OKSIGEN (OKSIGENASI) DAN JUMLAH KONSENTRASINYA
Sobat Nakes, saat ini pada situasi pandemi COVID-19 yang belum berakhir, kebutuhan oksigen bagi pasien COVID19 sangatlah dibutuhkan. Tentunya kebutuhan oksigen ini akan membantu pasien yang mengalami gejala COVID19 untuk bisa bernafas dengan leluasa, sehingga oksigen yang masuk ke dalam tubuh akan terjaga.
Mengenal lebih jauh mengenai oksigen, merupakan suatu gas yang tidak berbau, tidak berwarna dan tidak dapat dilihat. Oksigen yang berada di atmosfir memiliki konsentrasi sebesar 21%. Kebutuhan oksigen bagi tubuh, terutama kebutuhan oksigen bagi pasien COVID19, akan di transportasikan melalui oleh haemoglobin. Transportasi oksigen ini berlangsung, untuk memenuhi kebutuhan oksigen di dalam tubuh.
https://www.verywellhealth.com/nasal-cannulas-914867 |
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi trasnportasi oksigen di dalam tubuh diantaranya :
- Curah jantung
- Kadar Haemoglobin dalam darah
- Pergeseran kurve disosiasi oksigen
- Tekanan oksigen arteri.
Pasien yang membutuhkan oksigen biasanya mengalami beberapa gangguan yang telah disebutkan diatas, dan memerlukan terapi oksigenasi, untuk memenuhi kebutuhan oksigen di dalam tubuhnya.
Tujuan Pemberian Terapi Oksigen
Tujuan dalam pemberian terapi oksigenasi bagi kebutuhan oksigen di dalam tubuh diantaranya :
- Sebagai dasar dalam pengobatan pada kegagalan pernafasan
- Mengurangi / mengoreksi hipoksia dan hipoksemia
- Meningkatkan konsentrasi oksigen pada wakttu inspirasi
- Menurunkan kerja nafas
- Menurunkan kerja jantung
Biasanya indikasi pemberian terapi oksigen ini untuk memenuhi kebutuhan oksigen di dalam tubuh pada pasien yang mengalami perdarahan, kegagalan jantung, distres pernapasan seperti penyakit paru, asma, bronkhiale, COVID19 dll, sianosis, serta semua tipe syok.
Terapi Oksigenasi untuk Kebutuhan Pemenuhan Oksigen
Terapi oksigen merupakan terapi dalam pemenuhan kebutuhan oksigenasi untuk memberikan aliran gas lebih dari 20% pada tekanan satu atmosfer. Seperti yang telah di jelaskan sebelumnya, tujuan dalam pemberian terapi oksigen ini adalah mempertahankan oksigen jaringan yang adekuat, menurunkan kerja nafas serta menurunkan kerja jantung.
Indikasi dalam pemberian terapi oksigen pada pasien dengan penurunan Pa O2 dengan gejala hipoksia, dispnoe, tahipnoe, disorientasi, gelisah, apatis, penurunan kesadaran, takhikardi, bradikardia dengan tekanan darah menurun, gagal nafas akut akibat penyakit paru, syok serta keracunan karbondioksida.
Pemberian terapi oksigen kepada pasien yang membutuhkan kebutuhan oksigen dalam tubuh memberikan keuntungan dalam proses penyembuhan penyakit. Selama penggunaan terapi oksigen ini dilakukan dengan tepat, konsentrasi oksigen akan tetap stabil walaupun bentuk pernapasannya berubah.
Jenis Alat Bantu Kebutuhan Oksigen dan Konsentrasinya
Ada beberapa jenis alat bantu untuk kebutuhan oksigen yang digunakan dalam tindakan medis diantaranya :
Nasal Canule / Canula Binasal
http://questsurgicalnational.com.au/product-details/nasal-cannulas/ |
Nasal canule atau canula binasal ini memiliki konsentrasi oksigen sebesar 22% hingga 44%. Aliran oksigen yang dapat digunakan sebesar 1 hingga 6 liter. Secara rinci berikut ringkasan aliran oksigen dan konsentrasinya dengan menggunakan alat bantu oksigen nasal canule / canula binasal :
- 1 liter/menit : 22% - 24%
- 2 liter/menit : 24% - 28%
- 3 liter/menit : 28% - 32%
- 4 liter/menit : 32% - 36%
- 5 liter/menit : 36% - 40%
- 6 liter/menit : 40% - 44%
Cathether Hidung
https://www.slideshare.net/ |
Alat bantu oksigenasi berupa catheter hidung ini memiliki aliran okisgen antara 1 - 6 liter dengan konsentrasi sebesar 22% hingga 50%. Untuk prosedur penggunaan catheter hidung ini, kurang lebih sama seperti penggunaan alat bantu kebutuhan oksigenasi nasal canule. Namun, kelebihan penggunaan catheter ini cukup aman apabila diberikan kepada anak-anak.
Simple Mask
https://www.slideshare.net/ |
Untuk alat bantu kebutuhan oksigen dengan simple mask ini, memiliki aliran yang lebih tinggi dari nasal canule atau catheter mask yaitu sebesar 5 - 6 liter. Konsentrasi oksigen dengan menggunakan simple mask ini antara 35% hingga 55%. Simple mask ini apabila digunakan pada aliran 3 - 4 liter/menit, digunakan untuk mengikat karbondioksida.
Non Rebreathing Mask
Jenis alat bantu oksigenasi dengan non rebreathing mask merupakan suatu alat bantu oksigenasi untuk kebutuhan oksigen dalam tubuh dengan menggunakan reservoir bag. Alat bantu untuk kebutuhan oksigen ini memiliki one way volve yang berfungsi untuk mencegah karbon dioksida masuk ke dalam bag. Non Rebreathing Mask ini memiliki aliran oksigen antara 8 - 12 liter/menit serta memiliki konsentrasi sebesar 55% hingga 90%. Dalam penggunaannya, bag yang terpasang harus dipertahankan terisi minimal 2/3 volume. Apabila aliran ini hanya terisi 8 liter/menit atau kurang, maka bag akan mengempis yang akan mengakibatkan terjadinya retensi karbon dioksida.Partial Rebreathing Mask
Jenis alat bantu oksigenasi dengan non rebreathing mask merupakan suatu alat bantu oksigenasi untuk kebutuhan oksigen dalam tubuh dengan menggunakan reservoir bag. Alat bantu untuk kebutuhan oksigen ini memiliki one way volve yang berfungsi untuk mencegah karbon dioksida masuk ke dalam bag. Non Rebreathing Mask ini memiliki aliran oksigen antara 8 - 12 liter/menit serta memiliki konsentrasi sebesar 55% hingga 90%. Dalam penggunaannya, bag yang terpasang harus dipertahankan terisi minimal 2/3 volume. Apabila aliran ini hanya terisi 8 liter/menit atau kurang, maka bag akan mengempis yang akan mengakibatkan terjadinya retensi karbon dioksida.
Partial Rebreathing Mask
Untuk alat bantu pernapasan ini tidak memiliki valve, sehingga 1/3 udara ekspansi (karbon dioksida) akan terhisap kembali. Penggunaan alat bantu kebutuhan oksigen partial rebreathing mask ini hanya digunakan pada tekanan oksigen dalam darah (Pa O2) rendah disertai dengan tekanan karbon dioksida (Pa CO2) rendah. Aliran yang dihantarkan oleh partial rebreathing mask ini yaitu antara 6 hingga 12 liter/menit dengan konsentrasi sebesar 35% hingga 60%. Pada penggunaan partial rebreathing mask ini memerlukan evaluasi ketat dari perubahan tekanan karbon dioksida (Pa O2).Venturi Mask
Venturi Mask
Alat bantu pernapasan berupa venturi mask ini akan membuat konsentrasi oksigen tetap stabil meskipun bentuk pernapasan berubah jika digunakan dengan tepat. Kelebihan penggunaan venturi mask ini ialah temperatur dan humiditas gas inspirasi bisa terkontrol. Selain itu, penggunaan venturi mask ini jika terdapat perubahan pada ventilasi pasien, tidak akan mempengaruhi konsentrasi karbon dioksida. Konsentrasi oksigen pada pemakaian venturi mask ini antara 24% hingga 40% dengan aliran antara 4 hingga 8 liter/menit (tergantung dari pengaturan lobang pada venturi).
Demikian beberapa penjelasan mengenai jenis alat bantu untuk memenuhi kebutuhan oksigen (oksigenasi) beserta dengan jumlah konsentrasinya. Semoga informasi yang diberikan dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi Sobat Nakes dan Pembaca semua.
Sumber :Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah
Alat bantu pernapasan berupa venturi mask ini akan membuat konsentrasi oksigen tetap stabil meskipun bentuk pernapasan berubah jika digunakan dengan tepat. Kelebihan penggunaan venturi mask ini ialah temperatur dan humiditas gas inspirasi bisa terkontrol. Selain itu, penggunaan venturi mask ini jika terdapat perubahan pada ventilasi pasien, tidak akan mempengaruhi konsentrasi karbon dioksida. Konsentrasi oksigen pada pemakaian venturi mask ini antara 24% hingga 40% dengan aliran antara 4 hingga 8 liter/menit (tergantung dari pengaturan lobang pada venturi).
Demikian beberapa penjelasan mengenai jenis alat bantu untuk memenuhi kebutuhan oksigen (oksigenasi) beserta dengan jumlah konsentrasinya. Semoga informasi yang diberikan dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi Sobat Nakes dan Pembaca semua.
Sumber :
Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah
Posting Komentar untuk "JENIS ALAT BANTU KEBUTUHAN OKSIGEN (OKSIGENASI) DAN JUMLAH KONSENTRASINYA "