STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGKAJIAN KLIEN DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN OKSIGENASI
Sobat Nakes, masalah yang sering dialami oleh pasien di rumah sakit salah satunya adalah mengenai gangguan pemenuhan oksigenasi. Untuk menegakkan diagnosa keperawatan yang terkait dengan gangguang oksigenasi, tentunya Sobat Nakes perlu melakukan pengkajian terlebih dahulu kepada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan oksigenasi.
Sebelum lebih lanjut memahami mengenai pengkajian kepada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan oksigenasi, Sobat Nakes dapat membaca terlebih dahulu artikel konsep dasar asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan oksigenasi dengan klik tautan Konsep Dasar Asuhan Keperawatan pada Pasien Gangguan Oksigenasi.
Sumber : pixabay.com |
Setelah memahami konsep dasar asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan oksigenasi, saatnya kita bahas lebih rinci mengenai standar operasional prosedur pengkajian pasien dengan gangguan pemenuhan gangguan oksigenasi. Pengkajian pada pasien dengan gangguan oksigenasi ini dilakukan untuk mendapatkan data yang akurat terkait pemenuhan akan oksigen.
Tujuan Pengkajian Pasien Gangguan Pemenuhan Oksigenasi
Seperti yang telah disebutkan diawal, tujuan dari melakukan pengkajian pasien dengan gangguan pemenuhan oksigenasi ini dilakukan untuk mendapatkan data yang akurat tentang kondisi klien yang mengalami gangguan pemenuhan kebutuhan oksigenasi
Ruang Lingkup
Prosedur ini dilakukan pada klien yang mengalami gangguan pemenuhan kebutuhan oksigenasi atau pada klien yang memiliki resiko mengalami gangguan pemenuhan kebutuhan oksigenasi. Pengkajian keperawatan ini juga mencakup pada analisa data dan rumusan masalah keperawatan klien.
Pengertian Pengkajian Pasien Gangguan Pemenuhan Oksigenasi
Pengkajian klien yang mengalami gangguan pemenuhan kebutuhan oksigen adalah proses pengumpulan data yang berhubungan dengan kondisi yang menggambarkan gangguan pemenuhan oksigen dan faktor penyebab. Pengkajian keperawatan mencakup pengumpulan data dan analisa data.
Persiapan Pengkajian Pasien Gangguan Pemenuhan Oksigenasi
Dalam menerapkan pengkajian pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan oksigenasi, diperlukan beberapa persiapan diantaranya :
Persiapan Pasien
Persiapan pasien yang perlu dilakukan diantaranya adalah menyampaikan salam, dilanjutkan dengan menjelaskan tindakan pengkajian yang akan dilakukan mencakup tujuan pengkajian, lama dan kerja sama klien yang diharapkan selama pengkajian
Persiapan Alat
Beberapa peralatan yang diperlukan dalam melakukan pengkajian pada pasien dengan gangguan pemenuhan oksigenasi diantaranya :
- Thermometer sesuai kebutuhan
- Tensimeter
- Stetoscope
- Speculum hidung
- Spatel lidah
- Penlight
- Tiga buah penggaris
- Penghitung waktu
- Format pengkajian keperawatan
Persiapan Lingkungan
Persiapan lingkungan sebelum melakukan tindakan pengkajian pasien dengan gangguan pemenuhan oksigenasi adalah mengatur lingkungan klien, menutup gorden atau memasang sampiran.
Prosedur Pengkajian Pasien Gangguan Pemenuhan Oksigenasi
Prosedur operasional dalam melakukan tindakan pengkajian pasien dengan gangguan pemenuhan oksigenasi diantaranya :
- Dekatkan alat-alat
- Melakukan cuci tangan, klik untuk mengetahui 6 Langkah Cuci Tangan Pakai Sabun
- Atur posisi pasien terlentang atau semifowler
- Lakukan penilaian kesadaran, keadaan umum dan pemeriksaan tanda-tanda vital.
- Tanyakan keluhan klien yang dirasakan saat ini : sesak, batuk, nyeri dada, dll
- Tanyakan riwayat kesehatan klien dan keluarga yang lalu terkait dengan gangguan pemenuhan oksigen : TBC, asma
- Tanyakan faktor resiko terjadinya gangguan pernapasan : jenis pekerjaan, lingkungan tempat bekerja, lingkungan rumah, kebiasaan merokok
- Tanyakan riwayat penggunaan obat-obatan
- Inspeksi hidung eksternal : bentuk, ukuran, warna kulit dan keluaran
- Palpasi : nyeri, ada massa
- Periksa kepatenan hidung kiri dan kanan dengan cara meminta klien menghembuskan udara melalui hidung yang ditempelkan kapas
- Inspeksi hidung internal dengan speculum nasal : warna, lesi, pengeluaran, bengkak, polips, posisi septum
- Periksa pharing : warna dan pembesaran. Tempelkan penekan lidah pada 2/3 lidah
- Gunakan senter untuk meninspeksi tonsil, uvula dan palatum
- Periksa bagian-bagian leher : bentuk, deviasi trakea, pembesaran tyroid, distensi vena jugularis dan jugularis vena pressure
- Inspeksi dengan pemeriksaan anterior dada : perbandingan diameter anterioposterior dengan lateral, kesimetrisan, retraksi otot sternal, point of maximum impuls.
- Palpasi dengan pemeriksaan taktil fremitus, ekspansi paru-paru, periksan pembesaran jantung.
- Auskultasi dengan pemeriksaan bunyi paru (vesikuler, bronchovesikuler, trachea bronchial), suara paru (resonan, hiperresonan, redup/dullness), bunyi jantung S1 dan S2, S3, S4 adakah murmur, bising sistolik, friction rub.
- Perkusi dengan pemeriksaan letak paru, letak jantung
- Inspeksi dengan pemeriksaan posterior dada : bentuk vertebra, kesimetrisan
- Palpasi dengan pemeriksaan takril fremitus dan ekspansi paru-paru di posterior dada.
- Auskultasi dengan pemeriksaan di bagian posterior dada bunyi paru dan suara paru.
- Akhiri tindakan dengan salam terminasi
- Rapihkan alat-alat
- Cuci tangan
- Identifikasi data hasil pemeriksaan penunjang seperti Hb, AGD, respirometer, oksimetri, thoraks foto, hasil sputum BTA, analisis cairan pleura, dll
- Lakukan analisa data dan penetapan masalah
- Kelompokkan data yang menggambarkan masalah pemenuhan oksigen
- Identifikasi masalah dan penyebab yang berhubungan dengan gangguan oksigenasi
- Lakukan dokumentasi hasil pengkajian oksigenasi
Itulah beberapa langkah standar operasional prosedur dalam melakukan pengkajian pada pasien dengan gangguan pemenuhan oksigenasi. Semoga dengan informasi diatas, dapat menambah pengetahuan dan wawasan Sobat Nakes semua. Salam sehat.
Posting Komentar untuk "STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGKAJIAN KLIEN DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN OKSIGENASI"